Kedudukan Anak Dalam Al-Quran Serta Implikasinya Dalam Pendidikan Islam
DOI:
https://doi.org/10.51614/islam%20edu.v1i02.353Keywords:
Kedudukan, Anak, Al-QuranAbstract
Anak adalah perhiasan dunia, jadi ketika hanya sebatas mengajari anak, mendidik anak untuk hal-hal duniawi, maka ketika kelak anak menjadi dewasa, dia hanya sebatas menjadi idola dunia, tidak memahami dan mengerti secara dasar tentang agama. Ketika melihat seorang anak yang lahir dalam keadaan cacat, atau terdapat kekurangan dari fisiknya, maka anak tersebut adalah ujian bagi orang tuanya. Orangtua hendaknya bersabar dalam menghadapi ujian tersebut. Anak yang sukses dunia dan akhirat adalah anak yang qurrah a’yun. Karena ketika orangtua meninggal, maka semuanya akan terputus, kecuali tiga hal, dan salah satunya adalah doa anak yang saleh dan salehah untuk orangtuanya yang terus mengalir kepada orangtuanya. Penelitian ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena hasil yang diperoleh dari penelitian ini bukan berupa angka. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi pustaka (library research) dimana penelitian pustaka ini dilakukan dengan peneliti tidak terjun langsung ke lapangan tetapi penelitian ini dilakukan melalui penelurusan terhadap karya-karya tulis dan berbagai macam literatur yang tersedia. Hasil dari penulisan ini adalah bahwa Anak adalah titipan Allah SWT kepada kedua orang tua, masyarakat bangsa dan negara yang kelak akan memakmurkan dunia sebagai rahmatan lil'alamin dan sebagai pewaris ajaran Islam. Kedudukan anak yang dilahirkan kedunia dalam perspektif Al-Quran ada empat yakni anak sebagai penyejuk hati, anak sebagai perhiasan dunia, anak sebagai ujian, dan anak sebagai musuh.